Haloha buat para galauers UN.. Mau sedikit
share, bisa dianggap tips, bisa juga dianggap cerita pengalaman hihi.
Buat adek-adek yang mau UN, menurut kalian
bocoran itu penting nggak sih? Perlu nggak sih? Berguna nggak sih? Kalau aku
disuruh jawab sih jawabanku “Nggak”. Bukan bermaksud sok pinter, sok menggurui
atau apa lah itu namanya. Tapi menurutku sih emang nggak penting, nggak perlu,
dan nggak berguna. Kalau di teliti lebih dalam sih itu semua lebih banyak
negatifnya daripada positif. Meskipun ada positifnya nanti kalau di telaah lagi
positifnya bakalan berakibat negatif. Nggak percaya? Coba dipikir-pikir haha. Oke,
aku aku akan coba menuangkan pikiranku dalam posting ini :D
Pertama-tama aku bakal mengulas hal ini
dari pengalaman yang udah aku alami. Jujur dulu aku sempat jadi orang yang suka
nyontek. Eh bukan suka deng, tapi kadang-kadang :D. Biasanya ketika musim ujian
tiba, entah UTS maupun UAS, hari pertama & kedua aku selalu mengerjakan
soal sendiri, namun hari-hari berikutnya ada bumbu-bumbu menyontek, eits jangan
salah, aku nyontek dikit doang :p.
Di kebiasaan ku nyontek tersebut aku kadang
mikir, buat apa nyontek padahal ujian itu untuk mengetes seberapa jauh kita
memahami pelajaran yang telah dipelajari dan nilai merupakan tolok ukur yang
digunakan. Nah kalau kita nyontek otomatis nilai itu bukan karya orisinil kita
dong.. Nah kalau gitu buat apa kita ikut ujian? Cuma ngabisin waktu tanpa hasil
karena kita nggak bakal tau kemampuan kita sampai mana. Iya kan?
Nah nggak tau dari kapan, prinsip itu
muncul dalam diri sendiri yang menyatakan bahwa “jika ulangan/ujian aku nggak
mau nyontek meskipun aku nggak tau jawabannya sama sekali”, pokoknya yang aku
inget sih kelas 12 aku udah nggak mau nyontek :D.
Nah ketika menjelang UN tuh perjuangan yang
lumayan berat, ditambah adanya tekanan karena sistem SNMPTN berubah, bahwa
nilai UN mempengaruhi seleksi SNMPTN ! nah megap-megap deh karena jujur aku
paling agak riskan sama mapel bahasa inggris dan biologi. Kalau bahasa inggris
dari sononya nggak pinter. Nah biologi? Sejak kelas 10 aku udah nggak paham
pelajarannya -_-.
Sementara aku pontang-panting ngurus
pendaftaran SNMPTN dan persiapan ujian, ada temenku tuh yang pontang-panting
menghasut buat beli bocoran wkwk. Aku sih emang nggak niat beli, sementara yang
menjadi promotor terus membujuk agar semua anak ipa beli bocoran biar harga
juga semakin murah. Nah nasib ku gimana selanjutnya? Aku tetep keukeuh nggak
beli.
Aku nggak habis pikir aja, kenapa sih mesti
pakai bocoran? Nggak percaya sama diri sendiri? Bisa nggak bisa harus siap lah,
kayak aku meskipun pasrah sama bahasa inggris dan biologi tapi aku nggak mau
curang dengan apa yang aku lakukan karena aku yakin pasti ada Tuhan yang akan
bantu aku mengerjakannya :D. Karena aku tau, hasil dari kecurangan itu nggak
bakal bisa bikin puas, beda dengan hasil sendiri yang meskipun sederhana tapi
dapat membuat kita puas.
Oiya satu lagi, yakinlah hukum dan seleksi
alam tetap berlaku kok, dimana yang baik itu akan berada di tempat yang baik
pula dan juga sebaliknya.
Oh iya mau bahas sedikit tentang dampak
positif yang sempat aku singgung diatas. Dampak positif dari pemakaian bocoran salah
satunya yaitu nilai bagus. Iyalah kalau bocorannya tembus mah nilainya bagus. Tapi
ada yang bisa membuat itu menjadi hal yang negatif. Contohnya, ada seorang
siswa yang dikesehariannya nilai biasa aja, teman-temannya remidi dia juga
remidi, nah pas UN dia mendapat nilai tertinggi di sekolahannya. Apa yang dia
rasakan? MALU. Loh kenapa malu? Iyalah secara temean-temannya tahu bahwa nilai
UN nya dari hasil bocoran eh malah dia jadi peringkat 1 di sekolahannya, pake
dipanggil segala di depan waktu acara serah terima di depan seluruh wali murid.
Ditambah lagi dia juga bakal malu sama guru-guru karena guru-guru pun juga
pasti mengetahui hal tersebut. Nah gimana coba kalau orangtuanya juga tahu
bahwa nilainya bagus hasil begituan? Awalnya orangtua bangga eh malah jadi
kecewa. Oh iya selain itu siswa yang nilai UN nya tinggi itu juga nggak mesti
sukses kok, contohnya sukses SNMPTN. Dari pengalamanku sih gitu, si siswa yang
nilainya tinggi itu nggak lolos SNMPTN, nah akunya malah lolos SNMPTN di
universitas yang bagus, di jurusan yang bagus pula. Alhamdulillah J Pokoknya inget, seleksi alam akan selalu
berlaku kok..
Maaf jika dalam penulisan agak nggak sesuai
dengan judul maupun paduan antar kalimatnya kacau. Maklumlah sedang proses
belajar mengungkapkan pemikiran :D
Salam Sukses,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar